Logo ini didesain oleh kawan Cepot Doank. Terima kasih om. |
Teman
Baca sebetulnya masih berupa benih yang baru belajar tumbuh. Benih yang belum
teruji benar menghadapi cuaca di masa datang. Akan tetapi, jika diizinkan
sedikit jumawa, Teman Baca adalah benih yang disiram dengan air dan pupuk yang
kualitasnya baik. Para pegiatnya penuh gairah dan senantiasa optimistis: Teman
Baca akan dapat menjadi benih yang subur. Menjadi pohon penaung!
Teman
Baca adalah komunitas literasi yang beraktifitas di kota Mataram, NTB. Jauh
sebelum nama itu ada, segelintir penggiatnya sesungguhnya sudah menggeluti
pekerjaan-pekerjaan yang bertalian dengan aktifitas membaca dan menulis. Ada
yang pernah merantau dan di sana dia bergerak dalam dunia penerbitan dan
perpustakaan. Ada yang latar aktivisme semasa mahasiswa menjadi pegiat pers
mahasiswa. Ada yang pegila baca yang akut. Selain itu, ada juga yang masih
sangat muda, baru menjalani semester-semeter awal di kampus di Mataram, yang
baru belajar mencintai buku-buku, tapi sangat antusias dengan kerja-kerja
literasi yang digiatkan Teman Baca.
Sebelum
nama Teman Baca ditemukan, sebagian pegiatnya sudah terikat dalam komunitas
yang cair dan biasa mengerjakan kerja yang sedikit banyak bersinggungan dengan
literasi. Barangkali ada setahun—katakanlah mulai pada 2016 awal—pegiat-pegiat
ini sering mendapat order pekerjaan menerbitkan buku program sebuah lembaga swadaya,
pengeditan buku, mengorganisir diskusi literasi, sampai dengan berkali-kali
menjadi panitia seminar sejarah dan kebudayaan.